ATRIBUT TARI KRETEK
KUDUS
Kostum dan Atribut
Kostum dan perlengkapan penari :
• Konde bernama Konde Ayu.
• Cunduk, cunduk ada 2 macam yaitu cunduk ece (yang di pakai untuk usia smp kebawah ) , Dan cundek Jepu (yang di pakai untuk remaja sampai dewasa ).
• Giwang Markis (dulunya ), karena sekarang Giwang Markis susah dicari maka diganti
Dengan permata .
• Kalung susun renteng 9, angka 9 melambangkan wali sanga .
• Bros = Gendhem 5, angka 5 mempunyai arti rukun islam .
• Gelang lungwi .
• Kebaya kartininan warna biru .
• Selendang toh watu .
• Tangen ( kendit ) .
• Idet .
• Jarik kaseman san sore bias juga menggunakan jarik Kudusan .
• Celana rancingan kuning .
• Epek Timang (sabuk ) + gesper .
Kostum dan perlengkapan penari :
• Konde bernama Konde Ayu.
• Cunduk, cunduk ada 2 macam yaitu cunduk ece (yang di pakai untuk usia smp kebawah ) , Dan cundek Jepu (yang di pakai untuk remaja sampai dewasa ).
• Giwang Markis (dulunya ), karena sekarang Giwang Markis susah dicari maka diganti
Dengan permata .
• Kalung susun renteng 9, angka 9 melambangkan wali sanga .
• Bros = Gendhem 5, angka 5 mempunyai arti rukun islam .
• Gelang lungwi .
• Kebaya kartininan warna biru .
• Selendang toh watu .
• Tangen ( kendit ) .
• Idet .
• Jarik kaseman san sore bias juga menggunakan jarik Kudusan .
• Celana rancingan kuning .
• Epek Timang (sabuk ) + gesper .
####
Agak aneh memang, mulai dari memilih tembakau, hingga bagaimana cara memasarkannya, semuanya diceritakan dalam satu tarian, tari Kretek. Tari ini merupakan sebuah tari asli Kudus yang menceritakan para buruh rokok yang sedang bekerja membuat rokok, mulai dari pemilihan tembakau hingga rokok siap dipasarkan.
Agak aneh memang, mulai dari memilih tembakau, hingga bagaimana cara memasarkannya, semuanya diceritakan dalam satu tarian, tari Kretek. Tari ini merupakan sebuah tari asli Kudus yang menceritakan para buruh rokok yang sedang bekerja membuat rokok, mulai dari pemilihan tembakau hingga rokok siap dipasarkan.
Tarian dibawakan
beberapa penari perempuan sebagai representasi buruh mbatil dan penari
lelaki sebagai representasi dari seorang mandor. Buruh mbatil adalah
buruh rokok yang kerjanya mengguntingi atau merapikan ujung-ujung rokok.
Sementara sang mandor adalah bos yang mengawasi buruh rokok dan mempunyai kuasa
untuk menyortir atau menyeleksi rokok garapan buruh.
Awalnya tari Kretek bernama tari Mbatil.
Namun, karena nama mbatil tidak begitu dikenal di masyarakat, digantilah
dengan tari Kretek. Tari ini mulai populer sejak 1985, yang konon diciptakan
seniman Endang Tonny. Dalam tari Kretek, gerakannya terlihat rancak.
Dibawakan beberapa penari perempuan yang cantik jelita serta satu penari
lelaki.
Para penari perempuan menggunakan pakaian khas Kudus, namun
bukan pakaian adat. Tak hanya itu, penari perempuan juga memakai caping serta
memegang tampah. Adapun yang lelaki hanya memakai blangkon. Kerancakan
serta kelinca han penari Kretek tampaknya tidak lepas dari iringan musik
gamelan yang mengalun. Lirik lagu menceritakan macammacam rokok yang ada di
Kudus.
Makna tari Kretek
Melenggak-lenggok dengan senyuman centil, penari perempuan
mencoba menggoda sang mandor. Pun sebaliknya, kadang penari lelaki keganjenan
menggoda buruh mbatil. Konon memang seperti itu sebenarnya yang terjadi
di tempat pembuatan rokok keretek. Dalam tarian Kretek, diceritakan awal
mula pembuatan rokok keretek. Yakni mulai dari cara memilih tembakau yang baik
untuk dipakai membuat rokok. Setelah menjadi rokok, tugas buruh mbatil selanjutnya
ialah memotong bagian ujung rokok untuk merapikannya. Nah, habis itu, buruh mbatil
membawa rokok tadi ke mandor untuk diperiksa.
Ketika memeriksa rokok, sang mandor kadang memasang
muka seram atau malah mesem-mesem kepada mereka. Kalau mandor sudah senyum,
bisa dipastikan rokok tak akan tersortir. Gemulai tangan sang penari perempuan
menggambarkan lincahnya seorang buruh rokok dalam melinting serta membatil.
Ada sebuah istilah guyon dalam tari Kretek, yakni pembatil
menggoda mandor agar rokok tidak banyak yang disortir. Atau mandor yang
menggoda, dengna harapan pembatil tertarik dan jatuh hati kepadanya.
Dalam tari Kretek, sang mandor selalu mondar-mandir mengelilingi
penari-penari perempuan untuk memeriksa dan terkadang bertolak pinggang melihat
beberapa penari, menunjukkan kekuasaanny
###############333
Agak aneh memang, mulai dari memilih tembakau, hingga
bagaimana cara memasarkannya, semuanya diceritakan dalam satu tarian, tari Kretek.
Tari ini merupakan sebuah tari asli Kudus yang menceritakan para buruh rokok
yang sedang bekerja membuat rokok, mulai dari pemilihan tembakau hingga rokok
siap dipasarkan.
Tarian dibawakan
beberapa penari perempuan sebagai representasi buruh mbatil dan penari
lelaki sebagai representasi dari seorang mandor. Buruh mbatil adalah
buruh rokok yang kerjanya mengguntingi atau merapikan ujung-ujung rokok.
Sementara sang mandor adalah bos yang mengawasi buruh rokok dan mempunyai kuasa
untuk menyortir atau menyeleksi rokok garapan buruh.
Awalnya tari Kretek bernama tari Mbatil.
Namun, karena nama mbatil tidak begitu dikenal di masyarakat, digantilah
dengan tari Kretek. Tari ini mulai populer sejak 1985, yang konon
diciptakan seniman Endang Tonny. Dalam tari Kretek, gerakannya terlihat
rancak. Dibawakan beberapa penari perempuan yang cantik jelita serta satu
penari lelaki.
Para penari perempuan menggunakan pakaian khas Kudus, namun
bukan pakaian adat. Tak hanya itu, penari perempuan juga memakai caping serta
memegang tampah. Adapun yang lelaki hanya memakai blangkon. Kerancakan
serta kelinca han penari Kretek tampaknya tidak lepas dari iringan musik
gamelan yang mengalun. Lirik lagu menceritakan macammacam rokok yang ada di
Kudus.
Makna tari Kretek
Melenggak-lenggok dengan senyuman centil, penari perempuan
mencoba menggoda sang mandor. Pun sebaliknya, kadang penari lelaki keganjenan
menggoda buruh mbatil. Konon memang seperti itu sebenarnya yang terjadi
di tempat pembuatan rokok keretek. Dalam tarian Kretek, diceritakan awal
mula pembuatan rokok keretek. Yakni mulai dari cara memilih tembakau yang baik
untuk dipakai membuat rokok. Setelah menjadi rokok, tugas buruh mbatil selanjutnya
ialah memotong bagian ujung rokok untuk merapikannya. Nah, habis itu, buruh mbatil
membawa rokok tadi ke mandor untuk diperiksa.
Ketika memeriksa rokok, sang mandor kadang memasang
muka seram atau malah mesem-mesem kepada mereka. Kalau mandor sudah senyum,
bisa dipastikan rokok tak akan tersortir. Gemulai tangan sang penari perempuan
menggambarkan lincahnya seorang buruh rokok dalam melinting serta membatil.
Ada sebuah istilah guyon dalam tari Kretek, yakni pembatil
menggoda mandor agar rokok tidak banyak yang disortir. Atau mandor yang
menggoda, dengna harapan pembatil tertarik dan jatuh hati kepadanya.
Dalam tari Kretek, sang mandor selalu mondar-mandir mengelilingi
penari-penari perempuan untuk memeriksa dan terkadang bertolak pinggang melihat
beberapa penari, menunjukkan kekuasaanny
=http://sekitarkudus.blogspot.co.id/2012/11/pakaian-adat-kudus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar